Postingan

Warung Pojok Kesehatan Sebagai Perwujudan Pemberdayaan Perempuan Nelayan di Pabean Udik Kecamatan Indramayu

Gambar
 https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-dinamika/article/view/3591 Silahakn dibaca dan sitasi 

Fenomena Kesehatan Perempuan Nelayan Di Kuwu Pabean Udik Kecamatan Indramayu Jawa Barat

Gambar
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/jkft/article/view/7708 Silahkan baca yakkk sy lampirkan linknya

TEKNIK MENULIS ARTIKEL DI JURNAL UNTUK DOSEN PEMULA

 Assalammualaikum wr wb,  Saya baru buka lagi blog saya ini, sudah lama sekali saya tidak menulis disini , semoga kali ini saya akan rajin menulis disini. Kali ini saya akan menyampaikan cara menulis diartikel pada jurnal, selamat membacanya yaa temen-temen:  Saat anda sebagai pemula akan membuat atau menulis artikel buatlah sesuatu yang baru, apakah itu berdasarkan hasil penelitian atau analisa/review buku yang sudah anda baca. Tuliskan artikel dan gunakan aplikasi Mendeley dalam menuliskan semua refrensi yang digunakan dari mulai Latar belakang sampai penutup, dan pada akhir di Daftar pustaka semua  yang sudah digunakan  akan ter- input. Sebelum submit artikel ke jurnal, minimal anda uji plagiat mandiri dulu Buat akun di jurnal yang akan di submit, dan afiliasi Anda jangan lupa sesuaikan dengan kampus Anda Beberapa jurnal mengharuskan anda memiliki No Orchid. silahkan daftar di  h ttps://orcid.org/register Kenali jurnal yang artikel Anda  akan  disubmit di jurnal tersebut. Ikuti at

Tehnik Menghitung Balance Cairan (Anak)

Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur,  untuk menentukan Air Metabolisme , menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka Indonesia yaitu: Usia Balita (1 - 3 tahun)      : 8 cc/kgBB/hari Usia 5 - 7 tahun                    : 8 - 8,5 cc/kgBB/hari Usia 7 - 11 tahun                  : 6 - 7 cc/kgBB/hari Usia 12 - 14 tahun               : 5 - 6 cc/kgBB/hari Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (3 0 - usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari  Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc - 1 cc/kgBB/hari CONTOH : An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawat hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut ibunya: "rewel, tidak nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat; gusinya tadi malam berdarah" Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C;  petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc;

Tehnik menghitung Balance Cairan (Dewasa)

Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat Badan dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda. Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do   (PT. Otsuka Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift. PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA Input cairan:             Air (makan+Minum)  = ......cc                                Cairan Infus               = ......cc                                Therapi injeksi           = ......cc                                Air Metabolisme        = ......cc    (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari) Output cairan:         Urine                          = ......cc                               Feses                          = .....cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)                               Muntah/perdarahan        

Hepar yang normal menjadi hepar yang Chirosis

Gambar
Kehidupan seseorang tidak terlepas dari masalah kesehatan, banyak hal yang harus diperhatikan oleh orang tersebut untuk menjaga kesehatannya agar tidak mengalami penurunan fungsi tubuh, diantaranya kesehatan yang sangat dijaga adalah organ hati..karen ahati adalah tempat dimana pusat metabolisme berlangsung, mungkin saja untuk menjaga kondisi organ hati ini orang tersebut menjaga pola makan, menghindari life style yg salah misal minum-minuman beralkohol. namun adakalanya orang tersebut terpapar kuman yang tanpa ia sadari misal saja terpapar virus Hepatitis..kondisi seseorang yang sudah terpapar virus hepatitis B, apalagi proses penyembuhannya tidak total sehingga orang tersebut mengalami kondisi berulang lama kelamaan organ hepar akan mengalami kemunduran..yang akhirnya menjadi penyakit kronis sehingga heparnya akan mengalami kerusakan fatal menjadi Chirosis.. Lain halnya kalau orang tersebut pengkonsumsi alkohol...lama kelamaan hepar akan mengalami Fatty lever. ..menjadi kronik..